Minggu ini saya kalah lomba lagi. Hiks hiks, kali ini lomba SEO resep masakan. Sebelumnya juga kalah untuk lomba SEO cyber university. Kebetuan keduanya adalah kompetisi SEO, sesuatu yang baru saya pelajari akhir-akhir ini. Adu nangkring di page one kali ini saya hanya mampu berada di page 3. Sedih sih pada awalnya, tapi itu tidak terlalu lama, karena saya pilih memetik hikmah dari kekalahan ini.
Kalah Tapi Menang
Apakah ini kekalahan pertama dan kedua? Oh, tidak! Sebelumnya pun saya pernah mengalami kegagalan yang sama dalam kontes blog. Yang pertama adalah lomba dengan tema hijrah dan yang kedua lomba literasi keluarga dan yang ketiga lomba pengelolaan keuangan bagi anak muda. Kalah lagi dan lagi, harusnya tidak membuat kita patah semangat, kan? Karena meskipun kalah, sebenarnya kita menang, kok. Ini dia beberapa kemenangan yang kita raih pada saat kalah lomba :
– Mengasah ketrampilan
Tanpa terasa kemampuan menulis saya lebih terasah jika dibandingkan dengan ketika belum mengikuti lomba. Beberapa teknik penulisan lebih saya ketahui setelah selesai submit artikel lomba. Artinya, saya menang dong dalam mengasah ketrampilan menulis, karena udah setingkat lebih mampu daripada sebelumnya.
– Menguji keberanian tampil di muka umum
Sebuah kompetisi adalah menguji apakah kita berani tampil di depan khalayak. Keberanian mendaftar lomba adalah bukti bahwa kita sudah menang.
– Mengukur kemampuan
Mungkin kita tidak akan tahu seberapa kita paham tentang sesuatu. Barangkali juga belum terlalu mengerti posisi kita diantara competitor. Seperti kasus kalah lomba saya, buat saya berada di page 3 itu sudah menang dari mereka yang berada di halaman 4, 5, 6 dan seterusnya. Dari sini, saya bisa mengatur strategi ke depan, kalau mau ikut pertandingan lagi.
– Mengalahkan ketakutan dan menang dari keraguan
Kemenangan yang lain adalah bahwa kita sudah membuktikan kalau kita berani terjun ke arena kompetisi. Coba cek lagi, diantara sekian ribu blogger apakah semua mengikuti lomba, nggak kan? Iya, sih mereka punya alasan masing-masing mengapa tidak ikut lomba. Tapi paling tidak kita sudah lebih berani mendaftar disbanding yang tidak, hehe.
Menang atau Kalah Lomba Tidak Masalah
Ini yang selalu kita dengar mengenai sebuah pertandingan. Dan sebenarnya hati kecil kita yang paling dalam pun mengakui bahwa lomba tidak hanya urusan menang kalah saja. Lomba adalah tentang komitmen pada sebuah perhelatan dengan aturan tertentu. Ketaatan pada aturan lomba menjadi syarat untuk mendaftar menjadi peserta. Terkadang ada tahapan-tahapan yang harus dijalani sebelum berdiri di hadapan dewan juri.
Mengikuti alur lomba seperti belajar menaati aturan main, berlatih berjalan beriringan dengan sistem yang berlaku. Yang seperti ini butuh kesabaran ekstra, kan? Kompetisi adalah memilih yang terbaik dari sekian banyak peserta, yang terbaik dari yang baik. Artinya karya kita sudah baik, kan? Hanya saja masih ada yang perlu dipoles biar lebih maksimal dan layak jadi juara.
Lomba Bukan Untuk Menang
Pernah dengar peribahasa bahwa “Pengalaman adalah guru terbaik”, kan? Pengalaman mengikuti lomba akan menambah ketrampilan kita, mengasah keahlian kita dalam bidang tertentu. Kalau tidak ikut lomba, mungkin kita belum memiliki artikel dengan tema tertentu. Mengikuti lomba penulisan juga bisa menjadi jalan menaikkan pengunjung website, view pada akun sosmed, dan lain-lain. Artinya kita punya peluang untuk mengenalkan diri pada khalayak.
Manfaat Lomba
– Semangat Berkompetisi
Selain membiasakan diri bersaing secara sehat, mengikuti lomba juga bisa jadi ajang menguji sportivitas. Semangat berkompetisi dengan sehat akan membentuk pribadi positif. Efeknya baik untuk kesehatan ruhani kita, loh.
– Upgrade diri
Lomba bisa kita manfaatkan sebagai sarana belajar ilmu baru, tanpa kelas, tanpa guru. Mengikuti lomba berarti menambah level kemampuan kita setingkat di atas posisi lama.
– Memperluas Wawasan
Lomba biasanya bertema, kan? Nah mengikuti berbagai lomba membuat kita memiliki pengalaman mendalami banyak tema. Otomastis wawasan kita menjadi lebih luas
– Memperkuat Kemampuan
Pasti teman-teman setuju, bahwa makin banyak berlatih membuat kita semakin trampil. Makin banyak menulis makin piawai kita membuat artikel.
– Memperluas Jejaring
Ini juga penting, loh. Karena dari jaringan pertemanan yang terbentuk saat mengikuti lomba, bisa jadi peluang untuk mendapat pekerjaan atau info lomba lainnya. Dari obrolan dengan teman seringkali kita bisa mendapat ilmu baru, jadi manfaatkan sebaik-baiknya jejaring yang ada.
Kalah Menang Itu Biasa
Rasanya kita sepakat tentang hal ini, ya? Bahwa menang atau kalah lomba itu sudah biasa. Sampai di sini saya baru ingat kalau pernah juga menang lomba, hehe. Lomba pertama yang saya ikuti dan langsung juara pertama yaitu lomba artikel bertema koperasi syariah yang diselenggarakan Kompotren Daarut Tauhid. Sedangkan lomba lain adalah lomba menulis review, dan beberapa challenge dengan peserta terbatas.
Hadiah yang saya dapat dari lomba, lumayan juga paling tidak untuk kelas bloger pemula seperti saya. Voucher training, voucher DP umrah, sponsored training dan tentu saja uang tunai. Alhamdulilah banget, deh
Dari sini makin kuat lagi deh, pemahaman saya tentang menang kalah lomba. Jadi bener banget, deh kalau kalah menang lomba itu hal biasa.
Bagaimana Sikap Kita Kalau Kalah Lomba?
– Legawa
Artinya menerima keputusan dewan juri dengan besar hati. Nggak perlu protes ke sana kemari, terima saja bahwa memang ada yang lebih bagus dari kita.
– Memperbaiki Diri
Ini sebuah keharusan, kalau mau karya kita gentian jadi pemenang. Kekalahan seharusnya menjadi pelajaran bahwa memang ada yang kurang dan harus diperbaiki.
– Belajar dari pemenang, melihat keunggulannya
Ini sering saya lakukan, bahkan rasanya harus, ya? Melihat karya pemenang dan membandingkan dengan milik kita sendiri. Dari situ kita akan tahu di mana titik kelemahan kita dan poin-poin keunggulan dari juara lomba. Eh, tanpa terasa bisa dapat ilmu baru lagi dari melihat karya pemenang, yak an?
– Tidak Patah Semangat, Ikut Lomba Lagi
Setelah kalah lomba lalu putus asa lalu menarik diri dan nggak ikut loba lagi? Oh, jangan! Tetap semangat cari info lomba lagi dan coba daftar lagi.
Kalah lomba, bukan hal yang memalukan atau aib yang harus disembunyikan. Temannya banyak, kok! haha. Ya iya lah kalau semua peserta menang bukan lomba namanya.
Well, sebagai penutup satu hal yang perlu kita ingat : mending kalah (lomba ) melulu daripada ora tau melu (nggak pernah ikut lomba).
Salam!
??????? ??????
Laman 3 juga udah bagus ya mba sbg pendatang baru di dunia seo. Aku kalo lomba, kalo gak dapat feelnya milih gak ikut, hehe… Soale kadang isinya juga jadi hambar.
2020 belum ikut lomba sama sekali. Sejak 2019 sih mulai jarang ngelomba. Lagi gak semangat berkompetisi. Dan lagi pengin nulis suka-suka aja. Tapi harus diakui, ikut lomba blog itu, kalah-menang banyak manfaatnya.
Weeeh, samma ya kita, ikut lomba resep masakan. Seru, aku ya baru pertama kali ikut lomba SEO. Masih belum pinter mengoptimasi. Bener sih, jadi banyak belajar…Semangaaat…
Salut deh sama teman-teman, -blogger khususnya, yang rajin ikut lomba. Ada yang langganan juara juga, dan makin terkenal karena jagoan lomba (menang terus)…
Tetap semangat teman-temen yang pada ikutan lomba…
Aku udah jarang ikut lomba (blog). Dulu pernah dan sesekali menang juga… Saat ini, belum sempat ikutan lagi…
Setuju, kalah atau menang dalam lomba itu udah biasa. Dengan ikut lomba kita jadi banyak belajar ya. Belajar dari pemenang dan berusaha untuk memperbaiki kualitas diri kita sendiri juga. Saya sendiri belum tumbuh lagi semangat untuk ikut lombanya, Mbak hihihi
Kalah atau menang ada hikmahnya…Karena lomba ada banyak manfaatnya. Mental kita tertempa di sana, saat menang tidak merasa sombong, saat kalah mesti legawa.
Bukankah tujuan menulis kita bukan hanya untuk ikut lomba? Tetap semangat Mbak Sita…
thanks mbak Dian, quote di alenia terakhir aku ambil dari komen mbak Dian, itu memotivasi banget untuk berani ikut lomba, mbak. Makasih banyak ya
Dulu sering ikutan lomba. Sering kalah, sedikit menang. Yang menjadi penyemangat adalah jika ada orang yang memberikan semangat ketika kalah dan memberikan motivasi menantang ketika menang. Terakhir ikutan OGN kalah, tapi sadar diri sih karena tujuannya ingin tahu seperti apa OGN. Sekarang gara-gara Korona jadi tidak dilaksanakan.
masih mending kak, saya sedikiiit banget yang menang kalau dibanding ikutnya. saya juga ada lomba yang teroending gegara corona. Ya udah buat belajar aja
Mbak, aq yang kompetisi website memasak itu page 8 kali ya, pokoknya di bawah aq itu cuma ada 1-2 yg relevan. Hahhah.
oh, mbak amel berhasil inspact URL GSC? alhamdulillah, ini lebih penting dari menang lomba kali. Mungkin kalau nggak ikut lomba SEO nggakberusaha masukin ke GSC ya? selamat… udah teridex sekarang
Iyes. Yuni sepakat sih bahwa mengikuti sebuah kompetisi bukan hanya tentang menang atau kalah. Tapi paling nggak kita punya seabrek manfaat lain jika kita mau mengakuinya.
Jadi, kita harusnya nggak merasa rendah diri karena kalah dalam kompetisi. Cemiau.
setuju mba ikut lomba itu untuk mengukur kemampuan..klo kalah menang buat sy mah bonus hehe..semangat ya tetap mencoba untuk ikut lomba
Saya kalo ikutan lomba juga tidak berani berharap banyak bisa menang. Banyak hal yang saya tidak bisa seperti mereka para pemenang. Nah misal akhirnya jadi pemenang hiburan pun saya sudah cukup senang 🙂 . Setidaknya saya punya keberanian dan pengalaman ikutan lomba blog hehe…
Dulu aku juga takut mau ikut lomba hihi. Tapi sekarang sejak ngeblog jadi ketagihan. Meskipun kalah, bener ungkapan mba di atas, kalah untuk menang. Menang mengalahkan diri sendiri.
Setuju, hrs optimis ya n memetik hikmahnya kl kalah lomba. Sudah berani mendaftarkan karya berarti punya mental juara ya Mbak Anik, soalnya berhasil menuangkan isi kepala ke dalam tulisan, menang dr kemalasan dan kebiasan menunda-nunda. Semangat!
Hahah, saya jg pernah kalah lomba nulis mbak, tapi sih enjoy aja dan pelan2 pelajari kriteria tulisan apa yg disukai juri sampai si penulis itu bisa menang. Alhamdulillah sih udah diterapkan pernah ngerasain juara
Saya bbrp kali juga ikutan lomba, dan blm menang hehe. Saya ikut kl temanya saya kuasai hehe
Tapi emang tujuan unt ngulur diri juga, kl untuk menang masih jauh haha
Kalau ikut lomba meskipun kalah tuh, ada pelajaran yang kita ambil ya mbak…. seeangaknya kita bisa mengukur kemampuan kita oh… disini letak kekurangannya sehingga harus berbenah di lain lomba
Mbak Sita jos banget lho progressnya gak main-main. Kalah menang semuanya bisa jadi pelajaran. Belajar dari kekalahan namun tidak berpuas diri dengan kemenangan. Maju terus!
Alhamdulillah aku gak pernah kalah… Seriusan.
Ya, karena aku belum pernah ia kut lomba. Hehe..
Semangat terus kak ikut lombanya
bener banget mbak anik, kalah menang sudah biasa. setiap tulisan sudah dapet takdirnya ya…aku juga pas kalah, kadang mental jadi ciut. tapi ya coba lagi, anggap aja menuhin blog ahah
Saya juga sering kalah lomba, hehe. Memang enggak seharusnya patah semangat, justru harusnya bersyukur diberi kesempatan ikut berpartisipasi. Setuju, kita harus legawa dan selalu memperbaiki diri.
Wah, baca tulisan ini jadi semangat mau ikut lomba blog lagi. Biar kalah tapi sebenarnya menang. Setuju banget dengan kalimat ini 🙂
Ini mah keren mbak…aku baru mau belajar seo nih
Luar biasa, dari sebuah kekalahan, nyatanya malah memetik banyak kemenangan.
Tahun ini saya belum sekalipun ikut lomba blog, belum bisa mengalahkan diri sendiri untuk mulai menulis dan submit hasil tulisan
Hallo mbak sita…salam kenal. Kita satu perjuangan saat lomba kontes SEO UNTAN. setuju mbak yg penting harus berani menerima kekalahan itu yg paling penting.
Hai mas wahid. Salam kenal. Ya mas, setuju. Sportivitas terasah dengan baik ya. Selamat melanjutkan perjuangan ya
Terima kasih, Mba Sita. Salam kenal.
sama-sama mbak Lisa, salam kenal juga 🙂