Seperti kita tahu, memiliki rumah saat ini tidak mudah. Tidak hanya soal harga yang selangit, tetapi juga berkaitan dengan kenyamanan penghuninya. Bayangkan saja jika kita bekerja di Solo, dan kita tinggal di Semarang. Atau kantor kita ada di kawasan pusat bisnis, tapi rumah kita ada di kampung yang cukup jauh dari kota. Solusi yang paling tepat untuk kondisi semacam ini adalah kontrak rumah.
Tips Nyaman Kontrak Rumah
Table of Contents
Tinggal di rumah kontrakan, memang susah-susah gampang (artinya banyak susahnya, hehe). Ada beberapa hal yang harus diperhatikan supaya tetap nyaman di rumah kontrakan. Supaya kita bisa bekerja dengan tenang, beristirahat dengan nyaman, sehat jasmani dan rohani. Indah banget, kan? Supaya hal itu terpenuhi, simak 5 tips tetap nyaman di rumah kontrakan
-
Lokasi Strategis dan Harga Terjangkau
Yang pertama tentu soal lokasi. Kita harus hinting supaya dapat keduanya. Lokasi strategis dan harga terjangkau. Jangan sampai gaji kita habis hanya untuk bayar kontrak rumah karena mengejar tempat yang strategis.
-
Bawa Barang Seperlunya
Karena tinggal untuk sementara di rumah sewa, sebaiknya tidak banyak membawa barang. Bayangkan jika ternyata nanti kita tidak betah, atau ada hal lain yang mengharuskan kita pindah kontrak rumah. Barang yang wajib kita bawa paling tidak yang memenuhi kebutuhan harian seperti makan dan tidur. Jumlah peralatan yang dibawa sebaiknya hanya sejumlah penghuni rumah sewa saja. Membawa barang yang kurang diperlukan, selain membuat repot dalam hal peralatan, juga perlu dipikirkan dari segi keamanan.
Baca juga : Dompet Digital Bekal Gaul Anak Milenial
-
Perhatikan Keamanan
Selain letak dan harga sewa rumah, yang perlu diperhatikan adalah keamanan lingkungan rumah tersebut. Jangan buru-buru ambil rumah yang ditawarkan sebelum kita memastikan lingkungan sekitar aman. Ini termasuk jalan menuju dan pulang ke kantor, ya. Cara mudah mengetahui apakah wilayah tersebut cukup aman adalah bertanya pada tetangga sekitar rumah, atau googling berita mengenai kawasan tersebut. Sebagai contoh jika ingin sewa rumah di daerah Jakarta Selatan, maka cari info sebanyak mungkin tentang daerah tersebut. Kalau berita atau cerita yang kita baca baik-baik saja, tidak ada kabar miring, boleh deh kontrak rumah di daerah tersebut. Cara lain adalah dengan mengamati sendiri, meskipun memang membutuhkan waktu yang lebih lama. Yang pasti, sangat disarankan untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya sebelum menentukan pilihan.
-
Jadilah Tetangga yang Baik
Kita mungkin pernah dengar pepatah jawa yang berbunyi “Pager mangkuk luwih becik tinimbang pager wesi” (Pagar mangkuk atau piring lebih baik daripada pagar besi). Mangkuk dipakai sebagai kiasan kedekatan dengan tetangga yang biasa saling berbagi, termasuk makanan (mangkuk). Itulah mengapa menjadi tetangga yang baik akan menjadi sarana membuat pagar mangkuk. Menyapa tetangga ketika melewati rumahnya, membantu jika diminta, dan cara beramah tamah lain bisa dilakukan supaya kita aman dan nyaman tinggal di rumah kontrakan.
-
Rawat seperti rumah sendiri
Barangkali ini yang membuat kebanyakan orang tidak betah tinggal di rumah kontrakan. “Hati dan jiwa” belum kita ajak pindah ke rumah sewa tersebut. Cobalah untuk merawat rumah kontrakan seperti rumah kita sendiri. Membersihkan, merawat perabotan (jika ada), menyirami tanaman (jika ada), dan beberapa tindakan lain. Tujuannya hanya satu kita nyaman tinggal di rumah itu.
Kenyamanan berhubungan dengan perasaan, maka ciptakan suasana nyaman itu dengan hati. Pertimbangan yang matang sebelum menentukan pilihan rumah sewa, menjadi kunci utama. Jangan ragu bertanya atau mencari informasi terpercaya supaya kita punya gambaran yang lebih nyata.
Salah satu website yang bisa kita kunjungi untuk mencari informasi rumah yang disewakan adalah www.sewa-rumah.net. Setelah mendapat rumah kontrakan yang kita inginkan, jangan lupa 5 tips di atas, ya, supaya betah!
Bawa barang seperlunya itu penting banget
Kalau saya paling kipas dan tikar. Yang lainnya menyusul jika dirasa betah
Rawat seperti rumah sendiri, penting nih. Kami ada rumah yang dikontrakkan. Pernah ada keluarga yang engga apik sama sekali. Mosok 3 pintu jebol. Mereka pelihara anjing. Udah dapet laporan juga dari tetangga. Tetangganya tidak nyaman. Waktu habis kontrak, meminta pindahnya susah banget. Ternyata tembok juga dicoret-coret. Duh…sedih…
Tipsnya joss ni Mbak. Senang sekali kalau ketemu orang ngontrak yang telaten, bisa menjaga dan merawat rumah layaknya rumah sendiri.
Tips terakhir itu yang paling jarang dilakukan pengontrak.
Kami pernah punya rumah kontrakan, setiap habis masa kontrak dan pengontrak keluar, selalu saja meninggalkan barang rusak. Kalau bukan tembok yang bolong karena dipakui, pintu yang rusak, bahkan lantai yang pecah. Ahaiii saya kok malah curhat sih, hehehe…
No terakhir yang memang kadang masih susah ya Mbak Sita. Kadang mikirnya, karena bukan rumah sendiri, jadi asal-asalan saja deh merawatnya. Padahal kalau mau merawat dengan baik, maka akan menjadikan lebih betah dan nyaman tentunya.
Yah, merawat rumah tujuannya kan untuk kenyamanan kita sendiri. Terlepas di rumah kontrakan atau di rumah sendiri. Hehehe
Nah soal kontrakan ini aku pernah punya pengalaman buruk mba. Pas mau masuk kontrakan, rumah kemalingan ampe habis. Terpaksa ngeganti dl jaringan listrik karena kabel2 dicopotin semua ama maling. Sampe ke fitting lampu juga ilang huhuhu. Mana awalnya tuan rumah gak kooperatif juga. Pokoknya nightmare tiggal disitu. Mau pindah kagak ada duit wuaah miris banget waktu itu idupku hahahaha. Emang bener mau ngontrak rumah kudu ekstra hati2
Sebagai mantan pengontrak selama bertahun tahun aki setuju banget sama tipsnya mba. Dan poin terakhir itu yang jarang diperhatiin, seringnya yang ngontrak suka asal asalan ngerawatnya. Karena ngerasa bukan rumah sendiri kali ya
Tipsnya jos, Mbak Sita. Baik yang ngontrak sama yang punya rumah bakalan senang klo bisa ngerawat rumah kontrakan seperti rumah sendiri.
Bener banget nih. Kadang kadang ada yang karena merasa bukan rumah sendiri jadi males merawatnya. Sebenarnya rugi di kita juga yaa kalo gini karena kita yg nempatin. Jadi yaa memang harus dirawat sebaik mungkin seperti rumah sendiri deh
wah ini rekomendasi banget, berhubung lagi nyari rumah kontrakan nih.
Bagi tipe pekerja yang sering pulang larut malam, sangat penting memerhatikan akses menuju rumah kontrakan di waktu malam. Apakah masih dilalui transportasi umum atau harus naik ojeg? Kemudian, apakah daerah tersebut memang masih ramai di malam hari. Agak ngeri juga kalau daerahnya habis maghrib sudah sepi, ya.
Alhamdulillah sejak menikah sampai pensiun saya t8nggal dirumah sendiri, yg dulu kata orang tempat jin buang anak. Tp aku lebih suka tinggal dirumah sendiri, biar ga tibwt pindah2?? Jauh dr tempat kerja ga masalah, asal transportasinya mudah, atau ada kendraan pribadi…hhihi
Saya setuju dg point 5, krn sebagai pemilik kontrakan suka gelwng2 kepala sama pengontrak yg ga ngerawat rumah kontrakan yg disewanya. Bikin jengkel gitu loh??
Saya termasuk sering pindah-pindah dan ngontrak. Biasanya kantor suami yang bayarin sewa, jadi nggak terlalu kepikiran, sih. Tapi saya sedih, kalo beli perabot di suatu daerah, trus kitanya pindah, maka perabot itu ditinggal. Ya maklumlah, pindahnya antar provinsi, antar pulau lagi.
bagus banget kalau bisa dapat lokasi strategis dan terjangkau
ibaratnya seperti akan nge-kost. Awal awal kost barang bawaan seperlunya aja, lama-lama setelah sekian waktu makin nambah aja perabotannya. alhasil wktu pindahan mayannn makan tempat juga
iya, mbak. kalau udah nyaman sih mau bawa barang banyak juga udah nggak masalah. tingal nanti kalau mau pindahan sedikit demi sedikit. jangan-jangan kita nggak kerasan di tempat baru, ya kan?
membawa barang seperlunya iya sih. terus pas pindahan rumah jadi agak repot nantinya kalo banyak barang
Hi there! This post couldn’t be written any better! Reading
through this post reminds me of my good old room mate!
He always kept talking about this. I will forward this write-up to him.
Fairly certain he will have a good read. Thanks
for sharing!