Makanan Khas Daerah Solo sebenarnya ada banyak sekali, kalau ditulis semua mungkin bisa jadi satu blog tersendiri. Kali ini saya ingin memilih untuk teman-teman yang menjadi favourit para pelancong atau pecinta kuliner. Makanan khas daerah adalah salah satu aset berharga bagi wilayah tersebut. Tidak hanya menjadi komoditi andalan, tetapi terkadang menjadi ikon daerah. Contohnya Gudeg yang sudah seperti otomatis tersambung dengan kata Jogja. Atau Nasi Liwet yang membuat kita memahaminya sebagai kata yang mewakili kota Solo.
Makanan Asli dari Solo
Table of Contents
Pengertian makanan khas daerah adalah makanan yang diakui secara umum sebagai makanan yang berasal dari daerah tersebut. Bisa jadi makanan tersebut bisa dijumpai dengan mudah di kota lain, tetapi biasanya jika dijual di wilayah lain akan diberi tambahan nama sesuai asal makanan tersbut, seperti Karedok Bandung, Coto Makassar, atau Pempek Palembang. Sementara di daerah aslinya hanya akan diberi nama masakannya saja. Nah ini adalah beberapa makanan yang sudah seperti melekat dengan nama kota Solo.
1. Nasi Liwet
Yang pertama ini sudah menjadi ikon yang mewakili kota Solo. Nasi liwet adalah nasi yang dimasak dengan santan dan daun salam. Rasanya gurih dan aromanya wangi. Teman makan atau lauk makanan khas nusantara ini adalah sayur labu, ayam suwir (ayam yang dipotong kecil-kecil menggunakan tangan dengan cara ditarik atau disuwir), dan telur ayam rebus. Sebagai pelengkap ditambahkan telur kocok kukus dan kumut atau santan kental dan putih telur yang dikocok. Secara keseluruhan, nasi liwet memberikan sajian gurih dari nasi dan lauk dan manis pedas dari sayur labu.
Nasi liwet sebagai salah satu andalan makanan khas daerah jawa tengah, biasanya disajikan pagi hari pada jam sarapan atau malam hari untuk menu makan malam. Cara menyajikan dengan pincuk atau piring dari daun pisang.
Baca juga : Aplikasi Panduan Mudah Memasak
2. Selat Solo
Selat Solo biasanya menjadi menu siang hari. Bisa jadi makanan utama, bisa juga untuk makanan pembuka, atau pengganjal perut sebelum waktu makan siang tiba. Selat Solo terdiri atas potongan daging sapi atau bisa diganti galantin, telur ayam bumbu kecap, kentang goreng, rebusan wortel dan buncis. Pelengkap kuliner andalan daerah Solo ini adalah mayones yang diletakkan diatas daun selada. Kuah selat solo rasanya manis dengan sensasi segar dari tomat yang dimasak bersama kuah.
3. Stup Makruni (Stoop Macaroni)
Konon, masakan ini merupakan gabungan resep masakan Jawa dengan resep masakan Belanda. Ini bisa diketahui dari bumbu stup yang kaya rempah asli Indonesia, yaitu bawang merah, merica dan pala. Sedangkan makaroni, susu, keju dan mentega adalah bahan makanan yang sering digunakan untuk masakan khas eropa.
baca juga : Tepung Bumbu Serba Guna Sehat dan Hemat
4. Cabuk Rambak
Cabuk rambak berisi ketupat sebagai bahan utama, yang disiram dengan sambal wijen dengan potongan daun jeruk purut. Sebagai pelengkap kudapan pagi hari di Solo ini adalah karak atau kerupuk nasi. Selain sebagai semacam lauk, karak juga digunakan sebagai sendok.
5. Timlo
Makasan khas daerah Solo ini agak mirip dengan soto. Bedanya ada pada bumbu rempah dan isinya. Timlo terdiri dari bihun, potongan ayam, wortel, sosis solo, dan taburan kentang goreng dan bawang goreng. Biasanya disajikan pagi atau siang hari. Paling enak jika ditemani dengan tempe dan tahu goreng. Pada sebagian resep ada yang menambahkan dengan janggelut.
6. Sate Buntel
Sate buntel adalah daging kambing cacah yang dibungkus dengan lemak dari kambing. Setelah itu dibakar dengan bumbu sate kambing. Penyajiannya sama seperti sate kambing, yaitu ditambah dengan irisan bawang merah, tomat segar, jeruk nipis dan potongan cabe.
7. Tengkleng
Tengkleng ini adalah sisa daging kambing yang digunakan untuk pembuatan sate. Jadi berupa potongan tulang kambing yang masih terdapat dagingnya meskipun sedikit. Tengkleng biasanya dijual bersama dengan sate buntel dan gule kambing.
Baca juga : Belanja Sayur Online di Solo
8. Tahok
Ini sejenis minuman yang biasa menjadi sajian penghangat badan. Bahan utamanya adalah sari kedelai yang dibuat lebih kental. Teksturnya lembut mirip puding, berwarna putih seperti tahu. Itulh mengapa terkadang tahok disebut juga bunga tahu. Cara penyajiannya dengan disiram kuah manis pedas rasa jahe. Tidak hanya bisa mengusir dingin, tahok juga bisa digunakan untuk menyembuhkan masuk angin. Tahok sendiri sebenarnya awalnya adalah makanan tradisional Cina yang dibawa pendatang dari Tionghoa yang kemudian menetap di Solo. Saat ini tahok hanya ditemukan di Solo dan Surabaya, itupun hanya di beberapa tempat saja.
9. Srabi Solo
Di Solo ada kawasan yang terkenal dengan serabi enaknya. Namanya daerah Notosuman, yang merupakan wilayah kecamatan Serengan. Makanya dikenal dengan Serabi Notosuman. Bahan utamanya adalah tepung terigu dan santan kental. Toping yang biasanya ditambahkan adalah pisang raja atau meises.
10. Sate Kere (Sate Tempe gembus)
Sate kere adalah sebutan untuk sate dari tempe gembus atau ampas tahu. Disajikan dengan kuah kacang yang pedas dan sedikit kecap manis. Sebutan sate kere ini seolah membandingkan dengan sate ayam atau sapi yang harganya jauh lebih mahal. Kere berarti orang miskin yang membuat sendiri sate ala mereka. Sate kere biasanya disajikan dengan lontong atau ketupat, tetapi tidak jarang dimakan begitu saja atau istilahnya untuk gadon.
Baca juga : Berburu Sahur Praktis di Solo
11. Kroket Solo
Jajanan khas Solo ini bisa dikunsumsi kapan saja. Bisa jadi camilan pagi, atau sore sebagai teman minum teh. Kroket diolah dari kentang goreng yang dihaluskan, dicampur dengan bumbu dan telur. Setelah dibentuk bulat panjang atau lonjong dengan tangan dan digulingkan diatas tepung panir. Terakhir digoreng dengan minyak panas sedang. Penyajiannya bisa dengan cabe rawit atau mayones.
12. Prol Nyes
Ini juga merupakan salah satu kudapan kuno atau jajanan tempo dulu. Prol nyes sering disajikan pada acara resmi seperti pernikahan atau perhelatan besar. Bahan snack dengan citarasa manis gurih ini adalah bolu panggang, santan, telur mentega dan gula pasir. Resep aslinya pada zaman dulu mengguanakan kelapa kopyor, tetapi karena sekarang kelapa yang tidak jadi itu jarang ditemukan maka diganti dengan santan kental. Setelah itu dipanggang dengan api bawah dan atas.
13. Klengkam – Abon – Serundeng
Salah satu oleh-oleh khas dari Solo adalah klengkam, atau kering kentang bumbu pedas. Klengkam adalah salah satu lauk istimewa yang sering menemani wong Solo menikmati nasi kuning atau nasi rames. Rasanya kurang pas kalau membeli klengkam tanpa pelengkap rangkaian lauk khas daerah Solo lainnya seperti abon sapi atau abon ayam dan serundeng dan kering tempe. Serundeng sendiri adalah kelapa parut berikut bumbu yang disangrai hingga kecoklatan. Kering tempe mungkin bisa ditemukan juga di daerah lain, tetapi kering tempe dari Solo memiliki tekstur renyah tapi tidak terlalu keras. Paduan manis pedasnya pas untuk lauk nasi hangat.
Makanan Khas Daerah yang Mudah Dibuat
Nah, teman-teman, 13 jenis makanan di atas hanya sebagian kecil dari sekian banyak produk kuliner kota Bengawan. Sebagian besar hidangan dari Solo ini cukup mudah dibuat. Selain bahannya mudah didapat, teknik memasaknya pun cukup sederhana dan tidak rumit. Bagi warganya, makanan ringan seperti membuka pagi berseri di kota Solo. Kebiasaan minum teh dan kudapan di pagi hari membuat orang Solo berkreasi dengan bahan makanan yang tersedia. Tak heran jika selepas subuh sudah banyak penjaja makanan ringan menjelang sarapan. Sebutannya dengan pedangang keleman, jajan pasar atau tenongan. Jajanan pagi Solo bisa menjadi sajian penyemangat kita memulai aktivitas pagi hari.
Keplek Ilat
Demikian juga aneka makanan berat atau makanan utama, yang sangat mudah didapat diberbagai sudut kota Solo. Mungkin teman-teman pernah mendengar istilah keplek ilat, frasa ini kurang labih artinya bahwa orang Solo suka memanjakan lidah dengan santapan lezat. Sebagai kota yang tak pernah tidur, teman-teman bisa juga ikut merasakan bagaimana keplek ilat di Solo pada jam berapa pun.
Nah, teman-teman, dari 13 makanan andalan kota Solo ini, yang mana yang pernah teman-teman coba? Yuk ceritakan pengalaman keplek ilat dengan sajian istimewa dari Solo di kolom komentar.
Salam Hangat
Sitatur Rohmah
- Foto-foto koleksi mbak Elsa Listya dan koleksi pribadi
Jadi laper mba lihatnya, hehe. Ada beberapa yang sudah pernah dicoba salah satunya kembang tahu (kuliner satu ini bikin aku teringat masa kecil).
iya, kembang tahu ini udah jarang ditemukan. Mulai jadi menu eksklusif
Baru tau aku prol nyes, padahal pulkam ke solo hehe. Coba ah nanti tanya ibu, jadi pengen cobain prol nyes. Srabi solo tuh emang favorit setiap pulkam gak lupa untuk beli srabi solo. Enaaak
Prol nyes, jarang-jarang ada mbak, karena biasanya buat hidangan atau suguhan kalau ada acara. kan bahannya askinya pakai kelapa kopyor yang susah juga dapatnya
Kalau aku favoritnya ya Selat Solo. Sudah lama nggak ke Solo, jadi udah lama juga gak ngicip. Selain itu saya suka Nasi Liwet, Serabi Solo, Tengkleng, dan aneka jajanan pasar yang setiap ke Solo selalu tak sambangi. Hm… jadi ingat jaman setiap minggu kulakan batik ke Klewer
mbak Damar tinggal di mana waktu seminggu sekali kulakan ke Klewer, di Jogja, kah? aku dulu juga kadang naik pramex pagi cari yang murah di bringjarjo, dijual di Solo hihi
Dari dulu saya penasaran dengan selat solo. Beberapa kali mampir ke kota Solo tapi belum kesampaian aja merasakan nikmatnya selat solo.
kapan-kapan kalau pas ke Solo kontak saya ya mbak, nanti saya ajak ke tempat selat enak di Solo. Ada mbak Lies, Mekar Sari atau Viens
Duh…dah lama engga ke Solo. Dulu hampir tiap bulan ngintil suami. Pasti nyempetin makan sate buntel, selat solo, dan tengkleng…
Ada lagi soto ayam….Huuum…
serba enak itu sih. semua makanan favourit saya juga
Aku pecinta tengkleng, aneka sate, dan nasi liwet. Lainnya belum pernah coba, hehehe … Gimana sih ya, mudik ke Solo tuh nggak selalu mudah buat mencicipi kulineran di sana. Alasannya ya karena mudik tuh kumpul sama keluarga. Apalagi keluarga kami keluarga besar pakai banget. Habis deh waktunya buat acara trah-trahan.
Sekalinya bisa kabur, ya udah pasti ngacir ke Sate Kambing Pak Manto, hehehe …
rumahku dekat sama sate kambing Pak Manto, mbak. mampir dong kalau pas ke Solo
Pernah nyoba tengkleng, asli enak, tapi high cholesterol mungkin
iya, sih. memang nggak boleh jadi menu harian. ganti-ganti sama menu sehat lainnya
Wah.. pas ke Solo, saya baru sempat coba beberapa kulinernya, Mbak.
Tengkleng, Srabi, kembang tahu, sate gembus, sate buntel dan nasi liwet. Lainnya lewat hahaha. Makanya pengin nih, ke Solo lagi. Menyusuri berbagai wisatanya, termasuk icip-icip kuliner.
icip-icip kulinernya 24 jam mas Bams, tiap sajian punya jam tayang masing-masing
Makanan lainnya aku kurang begitu tahu mbak. Hanya familiar dengan selat Solo saja. Ternyata banyak juga ya makanan khas Solo
itu baru sebagian aja yang saya tulis, mbak. masih banyak lagi yang lain. Yuk ke Solo
ada banyak ya ternyata makanan khas Solo, aku pengen coba suatu saat nanti, referensi yang sangat baik. moga segera bisa wujudkan wisata ke Solo
semoga pandemi segera pergi, dan kita bisa jalan-jalan lagi
aamiin.. kabari kalau pas ke Solo, ya.. siapa tahu butuh guide, gitu hehe
dari dulu pengen ke solo khusus untuk wisata kota dan kulineran, tapi gagal terus.
udah lama banget nggak kesana, terakhir kali kayaknya waktu SMP
dulu aku mengira kalau selat dari daging kambing, ternyata bukan ya?
pengen cobain semua yang disini pokoknya
Selat biasanya dari daging sapi, kak. Rasanya lebih mantap. Kalau daging kambing biasanya untuk sate, tongseng atau gule. Bisa juga untuk pelengkap nasi kabuli, enak banget paduan ini
Wah ternyata banyak ya mbah makanan khas Solo, bisa jadi list wisata kuliner saya ni pas kunjungi mbah yang ada di Solo, biasanya saya klo ke Solo cuman cari hidangan yang saya tau saja seperti sosis solo, lento, capcay, soto, jenang saja. Terimakasih ya mba informasinya
Terima kasih sudah berkunjung, mbak Siva. Sebenarnya masih banyak lagi, mbak. 13 ini hanya sebagian kecil. Harusnya kita pisah menjadi 3 bagian. Makanan utama, snack atau makanan ringan dan minuman khas Solo. Lento itu salah satu jajanan pagi kesukaan saya.
Yang sudah saya makan itu selat Solo, timlo, tengkleng, dan srabi. Kalo saya balik ke Solo lagi, saya pingin makan selat sama tengkleng lagi, wuenaaak!
di mana dulu makan tengklengnya, mbak? kapan-kapan kabari ya kalau ke Solo, nanti saya rekomendasikan tengkleng terenak di Solo